Selasa, 23 November 2010

DO'A-DO'A DI PADANG ARAFAH


Do’a-do’a yang layak dibaca seluruhnya atau sebagian ketika berada di Padang Arafah, Masy’aril Haram dan tempat-tempat berdo’a lainnya



Doa 1

Ya Allah, aku mohon kepadamu ampunan dan keselamatan dalam urusan agamaku dan duniaku, keluargaku dan hartaku. Ya Allah tutupilah aku dari segala yang memalukanku dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah peliharalah aku dari depanku dan belakangku, dari kananku dan dari kiriku dan dari atasku. Dan aku berlindung kepada keagunganMu dari ancaman yang datang dari arah bawahku.


Doa 2

Ya Allah, sehatkanlah badanku, Ya Allah, sehatkanlah pendengaranku, Ya Allah, sehatkanlah penglihatanku. Tiada Tuhan yang patut disembah selain Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kekufuran, kefakiran dan siksa kubur. Tiada Tuhan yang patut disembah selain Engkau. Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tiada Tuhan yang patut disembah selain Engkau. Kau ciptakan ak, dan aku adalah hambaMu, dan aku tetap pada sumpah dan janjiku padaMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan apa yang telah aku lakukan. Aku datang kepadaMu menyatakan pengakuan akan segala nikmatMu yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku datang kepadaMu mengakui segala dosaku, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.


Doa 3.

Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kegelisahan dan duka cita. Dan aku berlindung kepadaMu dari kelemahan dan kemalasan, serta sifat kikir dan pengecut. Dan aku berlindung kepadaMu dari cengkeraman hutang dan penindasan manusia. Ya Allah, jadikanlah permulaan hari ini kebaikan dan pertengahannya keberuntungan serta akhirnya kesuksesan. Dan aku mohon kepadaMu kebaikan dunia dan akherat, wahai Yang Maha Pengasih lebih dari mereka yang berhati kasih.


Doa 4

Ya Allah, aku mohon kepadaMu keridhaan terhadap putusanMu, kelapangan hidup setelah mati, kenikmatan memandang kepada wajahMu yang mulia, dan kerinduan untuk berjumpa denganMu, tidak dalam kesusahan yang membahayakan dan tidak pula dalam cobaan yang menyesatkan. Dan aku berlindung kepadaMu dari menganiaya atau dianiaya atau diserang dan berbuat kesalahan atau dosa yang tidak Engkau ampuni.

Ya Allah, aku berlindung kepadaMu daripada kembali kepada hidup yang terhina. Ya Allah, tunjukilah aku kepada sebaik-baik perbuatan dan budi pekerti, yang tiada seorangpun dapat menunjukkan selain Engkau. Dan jauhkanlah aku dari keburukannya, yang tiada seorangpun yang dapat menjauhkannya selain Engkau.


Semoga bermanfaat

Senin, 22 November 2010

Ketemu DPD-RI, Pemda Blora Sampaikan Uneg-uneg Blok Cepu


Adi Purwanto saat RDP dengan Ko-
mite II DPD-RI, Senin 2 Agustus 2010.

Taufiequrrohman
taufieq@majalahtambang.com


Jakarta-TAMBANG.
Masalah dana bagi hasil (DBH) Blok Cepu yang melilit Jawa Tengah (Jateng) dan Kabupaten Blora, masih belum terselesaikan. Pemerintah Daerah (Pemda) Blora melalui Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, Adi Purwanto pun, akhirnya menyampaikan uneg-uneg tersebut kepada Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, dalam Rapat Dengar Pendapat, Senin, 2 Agustus 2010.

“Kami berkunjung untuk menyampaikan uneg-uneg di Blora,” ujar Adi Purwanto di ruang Komite II DPD-RI.


Menurut Adi, masalah Blok Cepu dengan aturan yang ada saat ini, perlu dilakukan evaluasi. Karena Blok Cepu berada di dua provinsi, Jateng dan Jawa Timur (Jatim), yang hanya dibatasi oleh sungai Bengawan Solo.


Adi berharap, regulasi yang dipakai saat ini mampu menjawab masalah yang berkembang masa kini. Paling tidak ada beberapa alternatif untuk bisa menjawab masalah Blok Cepu bagi Kabupaten Blora.


Pertama, merevisi Undang-undang (UU) dengan menambahkan 1 pasal dalam UU No.33/2004 dan PP 55/2005 yang menyatakan bahwa daerah yang terkena dampak negatif dari pertambangan migas, dimana daerah itu masih berada dalam Wilayah Kerja Pertambangan (WKP), diberi dana dari bagian Pemerintah Pusat dengan prosentase yang dibicarakan sebelumnya. Ini mengacu pada persamaan kebijakan pemberian dana 0,5% untuk pendidikan dalam UU No. 33/2004.


Kedua, pada level Menteri membuat kebijakan (Permen) yang mengatur soal pemberian dana bagi daerah yang terkena "negative externalitas" dari aktivitas pertambangan.


Intinya-menurut Adi, bagi hasil migas ini tidak semata-mata didasari oleh mulut sumur (well head). Karena kalau terjadi semacam pelambatan produksi seperti yang terjadi di Blora saat ini, pemda tidak mendapat apa-apa. “Istilah orang Jawa itu "ngaplo" atau "mlongo" (cuma bisa melihat)," katanya.


Adi memaparkan, saat ini yang terjadi adalah, ketika yang berproduksi hanya di Bojonegoro, Blora yang masih bagian dari satu blok itu tidak mendapatkan apa-apa. Padahal pemda Blora ikut dalam Participating Interest (PI) dan telah mengeluarkan uang sampai Rp 170 miliar. Polusi dan kerusakan jalan akibat beroperasinya sejumlah alat-alat berat juga menjadi masalah tersendiri.


Sementara itu, Wakil Ketua Komite II DPD-RI, Djasarmen Purba menyatakan, pihaknya akan segera membentuk tim untuk berkunjung ke Blora guna melihat masalah yang ada di lapangan. Pihaknya juga sepakat untuk usulan adanya Permen (Peraturan Menteri) dari Menteri ESDM atau Menteri terkait, dalam rangka bagi hasil ini.

Jumat, 19 November 2010

Surono Si 'Juru Kunci' Merapi

"Saya lebih suka menonton pertandingan bola daripada baca berita," kata Surono.

VIVAnews - Hingga kini, Keraton Yogyakarta belum memilih juru kunci Gunung Merapi pengganti Mbah Maridjan yang meninggal dunia akibat awan panas 'wedhus gembel' pada 26 Oktober lalu. Kini, ada satu nama yang disebut-sebut sebagai 'juru kunci' Merapi, yakni Doktor Surono.

Pria beruban dan berkacamata kelahira 8 Juli 1955 itu kini setiap hari muncul di layar kaca, media online, radio, hingga media cetak. Setiap pernyataannya selalu menjadi rujukan dan acuan bagi perkembangan detik demi detik perkembangan gunung di perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta yang kini masih berstatus Awas itu.

Sekali waktu, Surono menyampaikan kepada VIVAnews.com betapa bimbangnya saat setiap kali membubuhkan tanda tangan penetapan status Awas bagi gunung api. Seperti halnya saat menaikkan status Gunung Merapi. "Ketika saya tanda tangan, itu berarti artinya ribuan orang akan diungsikan," kata Surono saat dihubungi lewat telepon Selasa 2 November lalu.

Gunung Merapi ditingkatkan statusnya dari Siaga menjadi Awas terhitung Senin 25 Oktober 2010 pukul 06.00 WIB. Ini adalah level tertinggi. Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu menerima surat pemberitahuan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta kepada Pemerintah Kabupaten Sleman. Surat pemberitahuan status merapi dinaikkan dari siaga ke awas tertanda Nomor 2044/45/BGL.V/2010.

"Untungnya informasi status Awas itu disampaikan pemerintah daerah. Coba wartawan lebih awal mengetahui dari saya, bisa kacau nantinya," kata Surono sambil bercanda. Sudah sepekan Surono menjadi narasumber yang sangat penting bagi media dan masyarakat di Tanah Air. Peringatan demi peringatan yang disampaikan Surono menjadi rujukan bagi segala kegiatan di Merapi. Terutama untuk penanganan evakuasi pengungsi. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 'tunduk' atas rekomendasi dan imbauan yang dikeluarkan Surono.

"Soal gunung, saya pun sebagai presiden, tetap tunduk pada Pak Rono. karena dia yang mengetahui geologinya," kata SBY di pos utama Merapi di Pakem, Yogyakarta, Rabu 3 November 2010. '

Tingkah polah' gunung api di seluruh Indonesia dapat diketahui dari satu pintu, Surono. SBY pun mengakui itu. "Waktu Kelud (pasca meletus), pengungsi bertanya, apakah kami boleh pulang, saya jawab yang memberikan pernyataan Pak Rono karena Badan Geologi yang mengetahui kondisi aman tidaknya. Mari kita tunggu pernyataan Pak Rono," kata SBY di pos utama Merapi di Pakem, Yogyakarta, Rabu 3 November 2010. Demikian juga dengan di Sinabung. Saat itu, warga yang merasa kondisi sudah aman minta izin untuk pulang. Jawaban SBY tetap sama: "Tunggu, karena yang memberi keputusan Pak Rono."

Kutipan Surono menjadi informasi yang penting bagi masyarakat, terutama pengungsi. Tetapi, Surono rupanya tidak pernah membaca, melihat, atau mendengarkan lagi setiap pernyataan yang sudah diberikan kepada media. Alasannya sederhana. Dalam ritme kerja yang tinggi ini, Surono tidak ingin terg
anggu dengan segala hal pemberitaan dan interpretasi media.

"Saya tidak baca koran, nonton berita, atau yang lainnya. Karena itu akan mempengaruhi emosi saya. Makanya, saya lebih suka nonton pertandingan bola. Wartawa itu, dijawab salah, tidak dijawab juga salah," ujar Surono yang suaranya terdengar semakin parau. Dia mengakui, kondisi kesehatannya terus menurun seiring kondisi Merapi yang belum mereda. Bahkan, "Pita suara saya semakin gawat. Banyak merokok, kurang tidur."

Siapa Surono? Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu lulus sarjana jurusan Fisika di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1982. Lima tahun kem
udian, pria yang tinggal di Parongpong, Bandung, ini terbang ke Prancis untuk melanjutkan studi.

Pada 1989, 'sesepuh' gunung berapi ini mendapat gelar DEA Mechanique Mileux Geophysique et Environment dari Grenoble University di Grenoble, Prancis. Seperti tidak ada jeda, pada tahun yang sama ayah dua putri ini kembali melanjutkan
pendidikan. Gelar doktor geofisika sukses diraih dari Savoei University, Chambery, Prancis, pada 1993.

Sebelum mencapai posisi puncak di dunia Vulkanologi. Surono sudah merintis karis di PVMBG. Surono mulai menjadi staf Divisi Pengamatan Gunung Api di PVMBG sejak 1982 hingga akhirnya dipercaya menjadi Kepala PVMBG mulai 2005.

Berbagai keahlian tentang kegunungapian didapat Surono dari berbagai lembaga dunia. Seperti dari Unesco (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan USGS (lembaga Survei Geologi AS). Puluhan publikasi tentang kegunungapian dari Surono sudah terbit. Mbah Maridjan memang juru kunci pilihan Keraton, tetapi bukan tidak mungkin Surono 'Juru Kunci' Merapi dari Istana Presiden. (umi)

Kamis, 18 November 2010

Mystery Lailat Qodar From Scientific Perspective



Take advantage the night of Ramadan to expand knowledge and build a religious belief. Rajendra Kartawiria (Quranic Quotient Centre)



Why is Ramadan?

In Islam we know of four sacred months, namely Dzulka'idah, Dhu al-Hijjah, Muharram and Rajab. Ramadan, which means the heat was not included as the holy month. Why Ramadan is selected for full month fasting?

In the science of astronomy, solar radiation has a cycle every 11 years.



Year 2007 itself is the end of the twentieth-three cycle since the first observations in the 18th Century.



Earth is protected by Magnestosphere, so the impact of radiation storm is not happening on the Earth-facing side of the sun (daylight).



When solar radiation storms come, the impact is felt in parts of the earth back to the sun (night).



Radiation at night will affect the vibration level of the brain.



Gravitation and radiation of the full moon will increase sea levels and the lives of sea creatures at night. It also draws water in the brain membrane and more thrilling of brain cells. Vibration brain cells indicates the level of consciousness and brain activity.


Muslims are recommended to sunnah fasting for 3 days "shaumul biidh" when the bright moon each on 13, 14, and 15 Hijri month and no sleep to take advantage of blessing on those nights.


Radiation level is varied from 0 - 100000 and in the scale of S1-S5 by NOAA.



Based on observation, radiation of 1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 occurred 10 times in one cycle of 11 years, or occurs every 13 months. Radiation of 1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 was classified on a scale of S3, and began to be harmful to humans at a chest x-ray.

Radiation at 11.7-month cycle (1 year hijriyah) is 800 MeV particles s-1 ster-1 cm-2



Led to the hypothesis Lailat Qadr night

Night of glory is better than a thousand months
(QS Al-Qadr 97:3)



Building Block ...

  • The night whose value is equal to 1000 times the full moon is Lailat Qadr
  • One annual cycle (hijriyah) value is equal to 1000 times the full moon
  • Lailat Qadr occurs in the month of Ramadan.


That's why ...


  • History of the prophets shows that they prefer to contemplate the essence of life, be imprisoned, in each month of Ramadhan.
  • In general, the revelations about religious doctrine that requires a high level of understanding, many of which descended on the nights of Ramadan.
  • The arrangement of the Qur’anic verses into the letters as presented at this time, carried out by the Prophet Muhammad S.A.W. on the nights of Ramadan.
  • Muslims are encouraged to explore the religious teachings on the nights of Ramadan.
  • More major is i'tiqaf in the mosque at ten last night, on the nights before and after Lailat Qadr

"Three in One" in the month of Ramadan

  • To be able to explore religion on the eve of Ramadan needed extra energy
  • The reality of fasting during the day does not cause the body lacks / run out of energ
  • Instead of fasting the body's energy saving of 10% because it is not used to digest food
  • The energy saved is very helpful for understanding a lesson in the evening
  • Three in One in Ramadan

  1. Effective understand Al Quran at night
  2. Detoxification and Energy Management at noon
  3. Back sacred (physically and spiritually) after fasting for 28 days continuously


Take advantage of the nights of Ramadan

  • To be able to easily understand the meaning of life in a comprehensive and correct, take advantage of the clarity of the brain to think in silence of the night Lailat Qadr.
  • To get a broader understanding, the nights around Lailat Qadr is also recommended (10 the last night of Ramadan).
  • More recommended that the activities of religious understanding begins the first night of Ramadan, while fasting noon .
  • The result of the understanding gained in the evening we should be able to implement in daily life.
  • Blessing of life will be obtained if we contribute positively to the life of the world by submitting ourselves to Him (Allah SWT).
  • Blessing of life hereafter will be obtained when we can always enjoy and be grateful with the life of this world.


If there are less than perfect,
it is because the shallowness of science.
If there are less pleased,
it is not good due to communication.
We apologize for any weaknesses.
Hopefully helpful



http://auliamuttaqin.wordpress.com/2008/09/04/misteri-lailatul-qodar-dari-sisi-ilmiah/

Rabu, 17 November 2010

Misteri Lailatul Qodar Dari Sisi Ilmiah

Manfaatkan malam Ramadhan untuk memperluas ilmu dan membangun keyakinan
rajendra kartawiria (Quranic Quotient Centre)

Mengapa Ramadhan?

Dalam Islam kita mengenal adanya 4 bulan suci, yaitu Dzulka’idah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Ramadhan yang berarti panas pun tidak termasuk sebagai bulan suci. Mengapa Ramadhan dipilih untuk puasa sebulan penuh?

Dalam ilmu astronomi, Radiasi Matahari memiliki siklus 11 tahunan.


Tahun 2007 sendiri merupakan akhir dari siklus ke 23 sejak pengamatan pertama pada abad 18.



Bumi dilindungi Magnestosphere, sehingga dampak badai radiasi bukan terjadi pada sisi bumi yang menghadap matahari (siang hari).



Saat badai radiasi matahari datang, dampaknya terasa pada bagian bumi yang membelakangi matahari (malam hari).



Radiasi di malam hari mempengaruhi tingkat getaran otak.



Radiasi dan gravitasi bulan purnama meningkatkan permukaan air laut dan kehidupan makhluk laut di malam hari. Juga menarik air dalam membran otak dan lebih menggetarkan sel-sel otak. Getaran sel otak menggambarkan tingkat kesadaran dan aktivitas otak.


Umat muslim dianjurkan puasa sunnah 3 hari “shaumul biidh” pada saat terang bulansetiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan-bulan Hijriyah dan menghidupkan malam-malamnya.

Tingkat radiasi bervariasi 0-100,000 dan di skala S1-S5 oleh NOAA.



Berdasarkan pengamatan, radiasi sebesar 1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 terjadi 10 kali dalam satu siklus 11 tahunan, atau terjadi setiap 13 bulan sekali. Radiasi sebesar 1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 ini digolongkan dalam skala S3, dan mulai berbahaya bagi manusia sebesar 1 chest x-ray.

Radiasi dengan siklus 11,7 bulan (1 tahun hijriyah) adalah sebesar 800 MeV particles s-1 ster-1 cm-2




Mengarah pada hipotesa malam Lailatul Qadar

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan
(QS Al Qadr 97:3)




Building Block …

* Siklus satu tahunan (hijriyah) bernilai 1000 x bulan purnama
* Malam yang nilainya 1000 bulan purnama adalah Lailatul Qadr
* Lailatul Qadr terjadi di bulan Ramadhan
* Jadi siklus badai matahari yang berulang setiap satu tahunan (hijriyah) terjadi setiap bulan Ramadhan

Itulah sebabnya…

* Sejarah para nabi menunjukkan bahwa mereka senang merenungkan hakekat kehidupan, bertapa, pada setiap bulan Ramadhan.
* Secara umum wahyu-wahyu tentang ajaran agama yang membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi, banyak yang diturunkan di malam-malam bulan Ramadhan.
* Penataan ayat-ayat Al Quran ke dalam surat-surat seperti yang tersaji saat ini, dilakukan Nabi Muhammad pada malam-malam bulan Ramadhan.
* Umat muslim diajak untuk menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan
* Lebih utama adalah i’tiqaf di masjid pada 10 malam terakhir, pada malam-malam sebelum dan setelah Lailatul Qadr

“Three in One” di bulan Ramadhan

* Untuk bisa mengaji malam Ramadhan dibutuhkan energi ekstra
* Kenyataannya puasa siang hari bukanlah menyebabkan tubuh kekurangan / kehabisan energi
* Justru puasa menghemat energi tubuh 10% karena tidak digunakan untuk mencerna makanan
* Energi yang dihemat ini sangat membantu pemahaman pelajaran di malam hari
* Three in One di bulan Ramadhan
1. Efektif memahami Al Quran di malam hari
2. Detoksifikasi dan Manajemen Energi di siang hari
3. Kembali fitrah setelah berpuasa 28 hari berturut-turut

Manfaatkan malam-malam Ramadhan

* Untuk dapat dengan mudah memahami makna kehidupan secara komprehensif dan benar, manfaatkan keenceran otak di kesunyian malam Lailatul Qadr
* Untuk mendapat pemahaman lebih luas, malam-malam di sekitar Lailatul Qadr juga oke (10 malam terakhir Ramadhan)
* Lebih oke lagi kalau dimulai malam pertama Ramadhan, mumpung siangnya berpuasa
* Hasil renungan malam ini harus dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari
* Nikmat hidup akan diperoleh jika kita berkontribusi positif kepada kehidupan dunia dengan berserah diri kepadaNya
* Nikmat kehidupan akhirat akan diperoleh bila kita mampu selalu menikmati dan mensyukuri kehidupan dunia

Andai ada kekurangan,
semata karena kedangkalan ilmu.
Andai ada yang kurang berkenan,
semata karena awam berkomunikasi.
Mohon maaf atas segala kelemahan.
Semoga bermanfaat

qqc_v [at] yahoo.com

http://auliamuttaqin.wordpress.com/2008/09/04/misteri-lailatul-qodar-dari-sisi-ilmiah/